Buat kamu,
yang setia menunggu.
Yang ada disepanjang
garis masa.
Yang sanggup
berkongsi suka dan lara.
Yang melayan jenaka
yang tidak seberapa.
Yang paling cantik
diantara segalanya.

Terima kasih yang paling kasih
aku ucapkan.
Semoga kita kekal selamanya.
Semoga Allah redha, sayang.

I love you so much.

Semoga namaku
ada disetiap doamu.
Seperti juga namamu
yang aku sebut-sebut
dalam doaku selalu.

Sakti apa
yang kau tiup padaku.
Entah kenapa aku tersenyum
setiap kali memandang gambarmu.

Apakah engkau
tercipta daripada pelangi
memberi senyuman
pada jiwa jiwa sepi?

Harus ke mana lagi
Ingin aku hamparkan rasa ini?
Dunia belum cukup luas, sayang.
Antara deru angin dan dingin salju
Yang menyapa hari hari mu
Ada butir butir kasih kuselit bersama
Hitunglah ia disaat kau ragu dan curiga

Sayang,
Jika rasa ini
dipintal pintal menjadi tali,
mungkin sudah sampai
ke angkasa aku daki
menanam cinta kita
di bintang bintang malam.

Aku tak pasti
Adakah kopi
yang aku minum
atau
senyuman kau yang
memaniskan saat itu.

Aku tak juga pasti
apakah kita terburu-buru
atau
secawan kopi itu
terlalu singkat
untuk kita lalui.

Cepat pulang.
Seteguk kopi
terlalu pahit
tanpa kamu.

Engkau
adalah jawapan
kepada setiap doa
yang aku bisikkan
selama ini.
Mungkin.

Semoga Allah redha.